356 Guru SMP Se-Solsel Ikuti Bimtek Pendidikan Inklusif
Padang Aro, 31 Oktober 2024 – Sebanyak 356 Guru SMP se-Kabupaten Solok Selatan mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) pendidikan inklusif dengan topik keberpihakan guru kepada siswa yang berkebutuhan khusus. Acara berlangsung selama satu hari penuh di Aula Sarantau Sasurambi Kantor Bupati Solok Selatan. Program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman serta kesiapan para guru dalam menemukan dan mengenali apakah anak memiliki hambatan fisik, inetelektual, sosial, emosional, dan atau sensori neurologis, serta menemukan keragaman dari peserta didik.
Bimtek yang diinisiasi oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Solok Selatan, dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Selatan, Dr. H. Syamsurizaldi, S.IP, SE, MM. Sekretaris Daerah memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinas Pendidikan dan MKKS Kabupaten Solok Selatan atas terselenggaranya kegiatan ini. “Pemerintah Daerah selalu mendukung setiap kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Solok Selatan, apalagi pendidikan inklusif ini merupakan program penting yang wajib diterapkan oleh seluruh sekolah yang ada di daerah ini” Kata Syamsurizaldi.
Dalam kesempatan ini, Syamsurizaldi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru yang sudah mengabdikan hidupnya dalam ranga menyiapkan generasi penerus Kabupaten Solok Selatan. Di tangan para guru lah tertumpang harapan pemerintah daerah sebagai pendidik dalam rangka mencapai visi dan misi pemerintah dalam bidang pendidikan. "Profesi guru lebih mulia dari jabatan lainnya, karena jasa guru akan selalu dikenang oleh siswanya dan Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak guru yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam mengidentifikasi anak yang berkebutuhan khusus, serta bagaimana memberikan pelayanan yang tepat, sehingga kualitas pendidikan di Kabupaten Solok Selatan dapat semakin meningkat” Kata Syamsurizaldi mengakhiri sambutannya.
Kegiatan Bimtek ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang pendidikan inklusif yaitu Dosen Pendidikan Luar Biasa FIP UNP yang juga Kepala Pusat Layanan Disabilitas Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Marlina, S.Pd, M.Si. Para peserta mendapatkan pelatihan intensif mengenai berbagai aspek krusial dalam mengenali hambatan-hambatan dan keberagaman anak yang berkebutuhan khusus, mulai dari teknis identifikasi, siapa yang melakukan identifikasi, pengenalan hambatan-hambatan anak berkebutuhan khusus, akomodasi dan modifikasi kurikulum, sampai ke sistem pembelajaran di kelas inklusif. (Disdik Solsel)
Image yang berkembang di masyarakat adalah bahwa siswa berkebutuhan khusus atau disabilitas sudah ada sekolahnya yakni SLB. Agak sulit rasanya bergabung dengan siswa umum. Dengan adanya Bimtek ini memberikan jawaban bahwa hal di atas merupakan sebuah kekeliruan karena siswa berkebutuhan khusus sudah dijamin oleh undang-undang dapat belajat di sekolah reguler. Begitu juga dengan siswa yang tergolong inklusi perlu perhatian. Terima kasih kepada MKKS SMP dan Dinas Pendidikan yang telah memfasilitasi kegiatan ini dan tinggal lagi penerapannya di sekolah.