• DINAS PENDIDIKAN
  • Kabupaten Solok Selatan

Wamentan Resmikan Solok Selatan Menuju Sentra Sorgum Nasional

Disdikpora Solsel -Pengembangan produksi alternatif pangan dinilai perlu dilakukan di tengah risiko krisis pangan, yang juga terjadi secara global. Kualitas dan kuantitas produksi alternatif pangan harus menjadi perhatian.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi, dalam kunjungan kerja pada penanaman sorgum dan Peresmian program nasional yaitu, Solok Selatan Menuju Sentra Sorgum Nasional Integrasi Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Ketahanan Pangan, Ketahanan Pakan dan Ketahanan Energi , di Padang Aro, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu, 30 November 2022.

Menurut Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, penanaman sorgum di Kabupaten Solok Selatan, Sumbar, dapat menjadi contoh langkah pengembangan sumber alternatif pangan.

Dia pun menyebut akan mendukung pengembangan sorgum di wilayah Kabupaten Solok Selatan. Sorgum merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai pengganti nasi.

Harvick menilai bahwa penanaman sorgum dapat menjadi langkah untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan.

Sorgum Bisa Jadi Alternatif Pangan Selain Beras dan Jagung, ujar Harvick.

Sementara itu Bupati Solok Selatan, H. Khairunas, mengucapan terima kasih ini kepada Bapak Wamentan berkenan mengkoordinasikan di tingkat pusat, dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait, sehingga Kabupaten Solok Selatan dipercaya untuk melaksanakan program pembangunan terintegrasi.

Pembangunan terintegrasi tambah Bupati,  merupakan program nasional yaitu, Solok Selatan Menuju Sentra Sorgum Nasional Integrasi Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Ketahanan Pangan, Ketahanan Pakan dan Ketahanan Energi.

“Hanya dalam tempo 25 hari, sudah tercatat 550 hektar lebih lahan masyarakat yang siap untuk

budidaya sorgum”, kata Bupati

Sedangkan tahun 2023 akan tersedia 4 ribu hektar lahan yang ditanami sorgum, bahkan bisa mencapai 20 ribu hektar dengan memanfaatkan 9 ribu hektar lebihlahan tidur yang ada dan 8 ribu hektar lebih lahan eks transmigrasi yang belum termanfaatkan. IIA

 

Komentari Tulisan Ini